Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menangkap Peluang Usaha Dengan Sistem Alur

Banyak peluang usaha kecil terbaik di sekitar kita. Menurut pakar bisnis, cukup mengamati maka akan menangkap banyak peluang untuk usaha. Melihat rambut maka akan memunculkan peluang usaha cukur rambut. Melihat kumis maka akan memunculkan peluang juga dalam usaha penjualan alat cukur kumis. Melihat gigi tidak kalah juga yaitu memunculkan jasa penghias gigi, dan sebagainya.

Peluang Usaha

Memang secara teori, cukup melihat alias mengamati keadaan sekitar untuk menangkap peluang usaha. Namun karena terlalu banyak yang dilihat, akhirnya terlalu banyak juga peluang usaha yang tertangkap. Banyak pengusaha pemula hanya karena menangkap beberapa peluang usaha dan dijalankannya, semua usaha gagal berjalan. Mereka membuka beberapa usaha dalam waktu yang bersamaan. Mereka hanya memiliki keberanian dalam menjalankan peluang usaha namun tidak dibarengi dengan kesabaran dalam memanfaatkan keberanian.

Memang tidak salah bila anda memiliki dan menjalankan beberapa jenis usaha. Namun pergerakan anda dalam menjalankan sebuah usaha, apakah sebagai pekerja atau pengusaha? Memiliki banyak usaha di saat anda bersikap sebagai pekerja, tentu saja akan mengurangi kualitas bekerja, di samping kurang memikirkan strategi untuk beberapa usaha anda.

Hal yang terbaik dalam menangkap peluang usaha adalah dengan memakai sistem alur. Sistem alur adalah perjalanan sebuah usaha anda dari usaha A sampai C yang memang saling berkaitan. Walau pun memiliki beberapa jenis usaha, namun dalam jalur yang sama. Anda bisa menentukan titik fokus dalam menjalankan usaha dan selebihnya adalah alurnya.

Katakanlah anda adalah seorang penulis. Anda hobi dengan dunia tulis-menulis. Dari kemahiran anda menulis, menangkap sebuah peluang untuk menjual karya tulis alias buku secara online. Titik fokus anda dalam menjalankan usaha adalah penjualan buku. Entah penjualan buku yang paling laku atau tidak dari beberapa usaha yang anda miliki, itu urusan nanti. Terpenting adalah anda memiliki titik fokus sebagai langkah menjalankan peluang usaha pertama.

Bila usaha penjualan buku laris-manis, anda bisa membuka usaha baru yaitu dalam hal program pembelajaran tulis-menulis yang disertai materi mengenai penjualan buku. Studi kasus anda dalam menjual buku bisa menjadi daya tarik untuk usaha baru. Tentu, sebagai orang yang gemar tulis-menuis akan tertarik dengan usaha baru anda. Mereka akan mengikuti program pembelajaran menulis yang anda bangun.

Dari kemampuan menulis pun, anda membangun sarana marketing penjualan buku dan program pembelajaran menulis. Dalam hal ini anda membangun sebuah blog dan fanspage untuk menuangkan pemikiran dalam bentuk tulisan. Blog anda terbangun menjadi mesin aset yang mendatangkan pengunjung melimpah dan penjualan yang cukup banyak.

Anda pun mulai melirik usaha baru yaitu program adsense milik Google. Lalu anda memasangkan iklan adsense di blog yang sudah menghasilkan puluhan ribu pengunjung per hari. Anda merasa yakin bahwa usaha ketiga anda akan berhasil karena memang blog yang ditulis adalah cerminan kemampuan anda. Itu artinya, banyak pengunjung yang akan mudah menjadi pelanggan setia.

Tidak berhenti hanya mengandalkan satu blog, anda membuat beberapa blog baru untuk kepentingan memperbesar kesuksesan usaha ketiga yaitu di program Google Adsense. Setelah terbangun beberapa blog dan menghasilkan pengunjung yang lumayan banyak juga, akhirnya usaha adsense anda mendapatkan kesuksesan besar. Puluhan ribu dollar berhasil anda dapatkan dalam satu bulan hanya mengandalkan mimpi di siang bolong. Penghasilan ini lebih besar dari penghasilan usaha sebelumnya.

Kesimpulan alur dalam memanfaatkan peluang usaha yang sudah anda jalankan adalah sebagai berikut:
  • Pertama: Usaha penjualan buku
  • Kedua: Usaha penjualan program belajar menulis dan bisnis buku
  • Ketiga: Usaha program iklan Google Adsense

Nah, dari menekankan titik fokus, anda bisa menjalankan berbagai peluang usaha dengan menggunakan sistem alur. Bisa saja usaha terakhir yang anda bagun penghasilannya lebih besar dari yang pertama. Hal terpenting adalah anda bergerak sebagai pengusaha, bukan sebagai pekerja dalam mengurusi beberapa usaha.

Bila usaha pertama bangkrut pada akhirnya karena faktor eksternal, anda tidak merasa cemas karena sudah memiliki usaha yang lainnya.

Artikel: Peluang Usaha Waralaba Hemat Biaya